Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) saat ini menyelenggarakan pertemuan ahli tentang penilaian risiko mikrobiologis spesies Clostridium dalam makanan di kantor pusatnya di Roma, Italia, dari 17 hingga 21 Februari 2025.
Pertemuan ini menyatukan para ilmuwan terkemuka dan pakar keamanan pangan untuk menilai risiko makanan yang terkait dengan Clostridium spp.
dan mengembangkan strategi untuk langkah-langkah pengendalian yang lebih baik dalam industri makanan.
Genus Clostridium mencakup beberapa bakteri berbahaya, seperti C. botulinum, C. perfringens, dan C. difficile, yang diketahui menyebabkan penyakit bawaan makanan yang parah. Clostridium botulinum menghasilkan neurotoksin kuat yang dapat menyebabkan kematian, sementara C. perfringens menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah,
tetapi merupakan penyebab umum penyakit bawaan makanan di seluruh dunia. Selain itu, ada peningkatan bukti bahwa makanan mungkin terlibat dalam epidemiologi infeksi C. difficile, salah satu patogen gastrointestinal yang paling umum di seluruh dunia.Selama pertemuan, para ahli akan meninjau penelitian terbaru, data epidemiologis, dan temuan surveilans global, untuk menilai beban penyakit bawaan makanan terkait Clostridium.
Diskusi utama akan berfokus pada prevalensi kontaminasi, strategi manajemen risiko, dan praktik pengendalian di berbagai komoditas dan wilayah pangan. Mengingat pentingnya penyakit bawaan makanan terkait Clostridium, inisiatif ini bertujuan untuk memberikan saran ilmiah tentang karakterisasi bahaya, metode pemantauan, dan strategi pencegahan, khususnya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Hasil dari konsultasi ahli ini akan berkontribusi pada pengembangan pedoman keamanan pangan internasional yang lebih baik, membantu mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh Clostridium spp. dan memastikan makanan yang lebih aman bagi konsumen di seluruh dunia.